Pages

Labels

Monday, 14 September 2015

Kenapa Jalan Pulang Terasa Lebih Cepat Dari Pergi

Kenapa Jalan Pulang Terasa Lebih Cepat Dari Pergi

Perjalanan Membosankan
London � Kebanyakan orang pasti pernah merasakan hal ini. Meski jarak dan jalan sama, perjalanan pulang selalu lebih cepat dibanding ketika pergi. Mengapa?

Ilmuwan yakin, �efek perjalanan pulang� ini tak disebabkan karena orang merasa lebih mengenal jalan yang dilewatinya, namun karena perbedaan ekspektasi. Hal ini jelas berlawanan gagasan sebelumnya yang menyebutkan efek ini muncul merasa lebih mengenal jalan.

Kepala Peneliti Niels van de Ven dari Tilburg University di Belanda mengatakan, �Orang sering meremehkan seberapa lama perjalanan dan karenanya perjalanan terasa lama. Berdasarkan perasaan itu, pelancong beranggapan perjalanan pulang juga lama namun kemudian ternyata perjalanan pulang lebih cepat.�

�Estimasi berlebihan ini menuntun pada ilusi perjalanan kembali lebih
cepat,� ujar peneliti seperti dikutip Dailymail. Kesimpulan ini berdasarkan tiga hasil studi pendek saat 350 orang melakukan perjalanan menggunakan bus, sepeda atau menonton video orang mengendarai sepeda.

Efek perjalanan pulang ini terasa lebih cepat bagi partisipan yang awalnya mengaku perjalanan perginya akan sangat lama. Ironisnya, partisipan yang mengira perjalanan pulang akan lebih lama secara mengejutkan malah kebalikannya.

Hingga kini, penjelasan populer mengenai fenomena ini adalah karena orang telah mengenal jalannya. Namun, hasil studi terbaru menunjukkan sebaliknya.

�Tak perlu mengenai rute untuk merasakan efek perjalanan pulang,� ujar salah satu penulis studi Michael Roy dari Elizabethtown College di Pennsylvania.

Menurut van de Ven, temuan ini mampu membantu membuat prediksi baru cara orang menjalani durasi kerjanya meski tak terkait perjalanan. Para ilmuwan juga mengaku berharap mampu menjelaskan lebih lanjut mengenai efek perjalanan pulang ini.

Hasil riset ini diterbitkan dalam jurnal Springer�s Psychonomic Bulletin & Review.

sumber : http://girlsroom-id.blogspot.co.id

Friday, 24 October 2014

AGENDA SDIIC PACITAN DALAM RANGKA BULAN BAHASA

AGENDA SDIIC PACITAN DALAM RANGKA BULAN BAHASA 

SD Islam Insan Cendekia Pacitan mengadakan kegiatan perlombaan dalam rangka "Bulan Bahasa" yang akan dimulai pada hari Senin, 27 Oktober 2014 mendatang. Perlombaan ini ditujukan kepada brother dan sister kelas 1 - 6 SDIIC sebagai ajang mengasah kemampuan brother dan sister.

 Jadwal Kegiatan Bulan Bahasa SDIIC :

Hari Senin, 27 Oktober 2014

  • jam 08.00 s/d 09.30 WIB : lomba Baca Puisi (siswa kelas 1-3)
  • jam 08.00 s/d 08.30 WIB : lomba Menulis Latin (siswa kelas 1-3) 
  • jam 08.30 s/d 09.30 WIB : lomba Membaca UUD 1945 (siswa kelas 1-3) 
  • jam 10.00 s/d 11.30 WIB : lomba Membaca Cerita (siswa kelas 4-6) 
  • jam 12.45 s/d selesai : lomba Drama (siswa kelas 4-6) 

akan ada piala bergilir dari Kepala Sekolah bagi kelas terbaik.

Thursday, 14 June 2012

Jadwal UAS semester VI

jadwal UAS semester VI teknik informatika (mandiri) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Wednesday, 4 April 2012

Jadwal KP


untuk Dosen Pembimbing KP mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2011/2012 dapat didownload disini.

Tuesday, 3 April 2012

my project JST AND, OR, AND NOT, NOT OR

Potongan script delphi :

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);
begin
    a := strtoint(x1.Text);
    b := strtoint(x2.Text);
    case rgpilihan.ItemIndex of
    0:
    begin
      w1:=1;w2:=1;t:=2;
      end;
    1:
    begin
      w1:=1;w2:=1;t:=1;
      end;
    2:
    begin
      w1:=2;w2:=-1;t:=2;
    end;
    3:
    begin
      w1:=-1;w2:=2;t:=0;
    end;
  end;
    x := a*w1 + b*w2;
       if (x < t) then hasil.Text:='0'
       else if (x >= t) then hasil.Text:='1';
    end;

Hasil :



download script lengkapnya disini

Monday, 2 January 2012

Bunda


Sembilan bulan lamanya
Rahim dalam berada
Janin muda perut bunda
Pengorbanan tiada sia
Akhirnya aku lahir lahir juga
Dunia baru berseru
Pada diriku
Waktu dulu
Pada pangkuanmu
Jasa sejagat
Bercucuran keringat
Masih tetap semangat
Seiring kasih hangat
Dalam dekapan hanyat

Musnahnya jejak-jejak peradapan manusia

Ibarat Mobil, Jiwa Itu Sopirnya

Banyak orang keliru memahami tentang jiwa. Dikiranya jiwa sama dengan ruh. Padahal keduanya beda.

Kebanyakan orang hanya mengerti bahwa manusia itu terdiri dari jasad dan ruh. Atau rancu antara pengertian jiwa dengan ruh. Padahal Allah dalam al-Qur’an jelas-jelas membedakan penggunaan kata ar-ruh (ruh) dengan an-nafs (jiwa). Manusia itu terdiri dari tiga unsur: jasad, jiwa dan ruh.

Diantara ketiga unsur itu, jiwa merupakan unsur yang tidak banyak dipahami orang. Ketidakmengertian itu tidak hanya terjadi di masyarakat awam, golongan intelektual pun banyak yang tidak mengerti tentang jiwa. Bukan hanya terjadi saat ini saja, tetapi sudah lama. Buktinya, dalam buku Al Ihya Ulumuddin bab Ajaibul Qulub Imam Al Ghazali mengatakan, “Bahkan ulama-ulama yang masyhur sekarang ini (jaman Imam Al Ghazali) banyak yang tidak mengerti hal ini.” Di masa Al Ghazali yang dikenal sebagai zaman kejayaan khasanah keilmuan Islam saja seperti itu, apalagi jaman sekarang. Ini sebuah isyarat bahwa ilmu tentang jiwa tidak banyak yang menggalinya. Bahkan bisa dikatakan ilmu tersebut perkembangannya kalah dibanding ilmu lainnya.